SIHIR
DALAM PANDANGAN
AL-QUR-AN
DAN AS-SUNNAH
Ust.
Ibnu Sholeh, M.A, M.P.I
Sihir Menurut Bahasa
Al-Laits mengatakan, Sihir adalah suatu perbuatan yang dapat
mendekatkan diri kepada syaitan dengan bantuannya.
Al-Azhari mengatakan, Dasar pokok sihir adalah memalingkan
sesuatu dari hakikat yang sebenarnya kepada yang lainnya
Ibnu Manzur berkata: Seakan-akan tukang sihir memperlihatkan
kebathilan dalam wujud kebenaran dan menggambarkan sesuatu tidak seperti
hakikat yang sebenarnya. Dengan demikian, dia telah menyihir sesuatu dari
hakikat yang sebenarnya atau memalingkannya.
Syamir meriwayatkan dari Ibnu Aisyah, dia mengatakan : Orang
Arab menyebut sihir itu dengan kata as-Sihr karena ia menghilangkan kesehatan
menjadi sakit.
Ibnu Faris mengemukakan, Sihir berarti menampakkan kebathilan dalam wujud kebenaran.
Di dalam kitab Al Mu'jamul Wasiith disebutkan : Sihir adalah
sesuatu yang dilakukan secara lembut dan sangat terselubung.
Sedangkan didalam kitab Muhiithul Muhiith disebutkan, Sihir
adalah tindakan memperlihatkan sesuatu dengan penampilan yang paling bagus,
sehingga bisa menipu manusia.
Sihir Dalam Istilah Syari'at
Fakhruddin ar-Razi mengemukakan, Menurut istilah Syari'at, sihir hanya khusus berkenaan dengan segala sesuatu yang sebabnya tidak terlihat dan digambarkan tidak seperti hakikat yang sebenarnya, serta berlangsung melalui tipu daya
Ibnu Qudamah Al-Maqdisi mengatakan, Sihir adalah ikatan-ikatan, jampi-jampi, perkataan yang dilontarkan secara lisan maupun tulisan, atau melakukan sesuatu yang mempengaruhi badan, hati atau akal orang yang terkena sihir tanpa berinteraksi langsung dengannya.
Sihir ini mempunyai hakikat, diantaranya ada yang bisa
mematikan, membuat sakit, membuat seorang suami tidak dapat mencampuri istrinya
atau memisahkan pasangan suami istri, atau membuat salah satu pihak membenci
lainnya atau membuat kedua belah pihak saling mencintainya
Ibnul Qayyim mengungkapkan, Sihir adalah gabungan dari berbagai pengaruh ruh-ruh jahat, serta interaksi berbagai kekuatan alam dengannya.
Kesimpulan.
Ibnul Qayyim mengungkapkan, Sihir adalah gabungan dari berbagai pengaruh ruh-ruh jahat, serta interaksi berbagai kekuatan alam dengannya.
Kesimpulan.
Sihir adalah kesepakatan antara tukang sihir dan syaitan dengan
ketentuan bahwa tukang sihir akan melakukan berbagai keharaman atau kesyirikan
dengan imbalan pemberian pertolongan syaitan kepadanya dan ketaatan untuk
melakukan apa saja yang dimintanya.
DALIL-DALIL YANG
MENUNJUKKAN ADANYA SIHIR
Pertama : Dalil-Dalil
Dari Al-Qur-an:
1. Allah Ta'ala berfirman:
وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ
سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ
النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ
وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ
فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا
هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ
وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ مَا لَهُ فِي الْآَخِرَةِ
مِنْ خَلَاقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), akan tetapi syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang Malaikat di negri Babil, yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan, Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir. Maka, mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang dengan sihir itu mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepada mereka dan tidak memberi manfaat. Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (Kitabullah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan diakhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya sendiri dengan sihir, kalau mereka mengetahui". [Al-Baqarah: 102]
2. Firman-Nya
قَالَ مُوسَى أَتَقُولُونَ
لِلْحَقِّ لَمَّا جَاءَكُمْ أَسِحْرٌ هَذَا وَلَا يُفْلِحُ السَّاحِرُونَ
Musa berkata, Apakah kamu mengatakan terhadap kebenaran waktu ia datang kepadamu, sihirkah ini padahal ahli-ahli sihir itu tidaklah mendapat kemenangan". [Yunus: 77]
3. Firman-Nya
فَلَمَّا أَلْقَوْا قَالَ مُوسَى مَا جِئْتُمْ بِهِ السِّحْرُ إِنَّ اللَّهَ سَيُبْطِلُهُ إِنَّ اللَّهَ لَا يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِينَ وَيُحِقُّ اللَّهُ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ
Maka setelah mereka melemparkan, Musa berkata kepada mereka, Apa
yang kamu lakukan itu, itulah sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan
ketidakbenarannya. Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus
berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan. Dan Allah akan
mengokohkan yang benar dengan ketetapan-Nya, walaupun orang-orang yang berbuat
dosa tidak menyukai(nya). [Yunus: 81-82]
4. Firman-Nya
فَأَوْجَسَ فِي نَفْسِهِ خِيفَةً مُوسَى قُلْنَا لَا تَخَفْ إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعْلَى وَأَلْقِ مَا فِي يَمِينِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوا إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ وَلَا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَى فَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سُجَّدًا قَالُوا آَمَنَّا بِرَبِّ هَارُونَ وَمُوسَى
Maka musa merasa takut dalam hatinya. Kami berkata, Janganlah
kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang). Dan lemparkanlah
apa yang ada ditangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat.
Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka)
Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang". [
Thaahaa: 67-69]
5. Firman-Nya
5. Firman-Nya
وَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ
مَا يَأْفِكُونَ فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ
مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ فَغُلِبُوا هُنَالِكَ
وَانْقَلَبُوا صَاغِرِينَ وَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سَاجِدِينَ قَالُوا آَمَنَّا بِرَبِّ الْعَالَمِينَ رَبِّ مُوسَى وَهَارُونَ
Dan Kami wahyukan kepada Musa, Lemparkanlah tongkatmu. Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. Karena itu nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. Maka mereka kalah ditempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina. Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud, Mereka berkata, Kami beriman kepada Rabb semesta alam (yaitu) Rabb Musa dan Harun [Al-a'raf: 117-122]
6. firman-Nya
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِنْ شَرِّ
غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ
فِي الْعُقَدِ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا
حَسَدَ
Katakanlah, Aku berlindung kepada Rabb Yang menguasai Shubuh, dari kejahatan mahluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus buhul-buhul dan dari kejahatan orang-orang yang dengki apabila ia dengki". [Al-Falaq: 1-5]
Al-Qurthubi mengemukakan: "Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, yakni tukang-tukang sihir wanita yang menghembuskan pada buhul-buhul pada saat membaca mantra".
Al-Hafizh Ibnu Katsir, mengatakan, Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul:
Mujahid, Ikrimah, al-Hasan, dan adh-Dhahhak mengemukakan, yakni, para tukang sihir.
Ibnu Jarir ath-Thabari mengungkapkan, 'Yakni, dari kejahatan para tukang sihir wanita yang menghembuskan buhul-buhul pada saat membaca mantra, Al-Qasimi mengatakan, “Pendapat itu pula yang dikemukakan oleh para ahli tafsir
Ayat-ayat al-Qur'an yang membahas masalah sihir dan para penyihir cukup banyak dan sangat populer, meski bagi orang yang memiliki pengetahuan paling minim sekalipun tentang agama Islam.
Kedua: Dalil-Dalil Dari
As-Sunnah
عَنْ
عَائِشَةَ - رضى الله عنها - قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم
- سُحِرَ حَتَّى كَانَ يَرَى أَنَّهُ يَأْتِى النِّسَاءَ وَلاَ يَأْتِيهِنَّ . قَالَ
سُفْيَانُ وَهَذَا أَشَدُّ مَا يَكُونُ مِنَ السِّحْرِ إِذَا كَانَ كَذَا . فَقَالَ
« يَا عَائِشَةُ أَعَلِمْتِ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَفْتَانِى فِيمَا اسْتَفْتَيْتُهُ
فِيهِ ، أَتَانِى رَجُلاَنِ فَقَعَدَ أَحَدُهُمَا عِنْدَ رَأْسِى ، وَالآخَرُ عِنْدَ
رِجْلَىَّ ، فَقَالَ الَّذِى عِنْدَ رَأْسِى لِلآخَرِ مَا بَالُ الرَّجُلِ قَالَ مَطْبُوبٌ
. قَالَ وَمَنْ طَبَّهُ قَالَ لَبِيدُ بْنُ أَعْصَمَ ، رَجُلٌ مِنْ بَنِى زُرَيْقٍ
حَلِيفٌ لِيَهُودَ ، كَانَ مُنَافِقًا . قَالَ وَفِيمَ قَالَ فِى مُشْطٍ وَمُشَاقَةٍ
. قَالَ وَأَيْنَ قَالَ فِى جُفِّ طَلْعَةٍ ذَكَرٍ ، تَحْتَ رَعُوفَةٍ ، فِى بِئْرِ
ذَرْوَانَ » . قَالَتْ فَأَتَى النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - الْبِئْرَ حَتَّى
اسْتَخْرَجَهُ فَقَالَ « هَذِهِ الْبِئْرُ الَّتِى أُرِيتُهَا ، وَكَأَنَّ مَاءَهَا
نُقَاعَةُ الْحِنَّاءِ ، وَكَأَنَّ نَخْلَهَا رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ » . قَالَ فَاسْتُخْرِجَ
، قَالَتْ فَقُلْتُ أَفَلاَ أَىْ تَنَشَّرْتَ . فَقَالَ « أَمَا وَاللَّهِ فَقَدْ شَفَانِى
، وَأَكْرَهُ أَنْ أُثِيرَ عَلَى أَحَدٍ مِنَ النَّاسِ شَرًّا »
Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha, dia berkata, Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam, pernah disihir oleh seseorang dari bani Zuraiq
yang bernama Labid bin al-Asham, sampai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
salllam dibuat membayangkan seolah-olah beliau melakukan sesuatu padahal beliau
tidak berbuat apa-apa. Sampai pada suatu hari atau pada suatu malam ketika
beliau berada disisiku, akan tetapi beliau terus berdoa dan berdoa, kemudian
beliau bersabda, Wahai Aisyah, apakah kamu tahu bahwa Allah telah memberikan
jawaban kepadaku tentang apa yang aku tanyakan kepada-Nya tentangya(sihir,
-ed)? Ada dua orang yang mendatangiku, satu diantaranya duduk didekat kepalaku
dan yang satunya lagi berada didekat kakiku. Lalu salah seorang diantara
keduanya berkata kepada temannya, Sakit
apa orang ini ?Disihir, sahut temannya. Siapa yang telah menyihirnya? Tanya
temannya lagi. Temannya menjawab, Labid bin al-Asham. Dalam bentuk apa sihir
itu? Dia menjawab, Pada sisir dan rontokan rambut ketika disisir, dan kulit
mayang kurma jantan. Lalu, dimana semuanya itu berada? Tanya temannya. Dia
menjawab, disumur Dzarwan. Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
mendatangi sumur itu bersama beberapa orang sahabat beliau. Lalu, beliau datang
dan berkata, Wahai Aisyah, seakan-akan airnya berwarna merah seperti perasan
daun pacar, dan seakan-akan kulit mayang kurmanya seperti kepala syaitan, Lalu
kutanyakan, Wahai Rasulullah, tidakkah engkau meminta dikeluarkan? beliau
menjawab, Allah telah menyembuhkanku, sehingga aku tidak ingin memberi pengaruh
buruk kepada umat manusia dalam hal itu. Kemudian beliau memerintahkan untuk
menimbunnya, maka semuanya pun ditimbun dengan segera.
Makna Hadits:
Orang-orang yahudi, semoga Allah melaknat mereka, telah bersepakat dengan Labid bin al-A'sham, tukang sihir Yahudi terhebat, untuk menyihir Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan imbalan tiga dinar.
Secara spontan, Labid, si manusia sengsara itu, segera
melancarkan sihir pada beberapa helai rambut Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Ada yang mengatakan bahwa Labid mendapatkan beberapa helai rambut itu dari
seorang anak kecil yang pernah pergi kerumah Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam. Pada beberapa helai rambut itu, Labid melancarkan sihirnya dan kemudian
meletakannya disumur Dzarwan.
Secara lahiriah, melalui penggabungan beberapa hadits, bahwa sihir ini termasuk jenis sihir yang dimaksudkan untuk memisahkan suami dari isterinya. Dalam bayangan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau dapat mencampuri salah seorang istrinya, tetapi setelah mendekatinya, beliau tidak dapat melakukannya. Tetapi sihir yang dilancarkannya itu tidak berhasil mengenai akal, tingkah laku dan tindakan beliau, dan sihir itu tidak berhasil memberikan pengaruh kecuali seperti yang disebutkan diatas.
Secara lahiriah, melalui penggabungan beberapa hadits, bahwa sihir ini termasuk jenis sihir yang dimaksudkan untuk memisahkan suami dari isterinya. Dalam bayangan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau dapat mencampuri salah seorang istrinya, tetapi setelah mendekatinya, beliau tidak dapat melakukannya. Tetapi sihir yang dilancarkannya itu tidak berhasil mengenai akal, tingkah laku dan tindakan beliau, dan sihir itu tidak berhasil memberikan pengaruh kecuali seperti yang disebutkan diatas.
Para ulama telah berbeda pendapat mengenai masa sihir itu berlangsung. Ada yang mengatakan, empat puluh hari, dan ada juga yang mengatakan lain, wallahu a'lam.
Kemudian, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memanjatkan doa
kepada Rabbnya dan bersungguh-sunggguh dalam memanjatkannya, sehingga Allah
mengabulkan doanya dan menurunkan dua malaikat, yang salah satunya duduk
didekat kepada beliau dan satu lagi didekat kakinya.
Salah seorang dari keduanya bertanya, Sakit apa dia? disihir,
sahut temannya. Siapa yang telah menyihirnya? Tanya temannya lagi. Dia
menjawab, Labid bin al-A'sham, si Yahudi. Selanjutnya, salah satu Malaikat itu
menjelaskan bahwa sihirnya ada pada sisir dan rontokan rambut Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam, yang diletakan di kulit mayang kurma jantan, yang demikian
itu adalah berpengaruh lebih kuat dan dahsyat, lalu ditimbun dibawah bongkahan
batu di sumur Dzarwan.
Setelah kedua Malaikat itu selesai mendeteksi keadaan Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam, maka Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam memerintah untuk mengeluarkan sihir itu dan menimbunnya, dan dalam beberapa riwayat beliau membakarnya.
Dari penggabungan jalan periwayatan hadits, tampak jelas bahwa
orang-orang Yahudi telah melancarkan satu macam sihir yang paling dahsyat
kepada Nabi Shalallahu 'alaihi was allam, tujuan mereka adalah membunuh beliau.
Diantara sihir itu memang ada yang mengakibatkan kematian, sebagaimana yang
sudah diketahui, tetapi Allah Ta'ala melindungi beliau dari tipu daya mereka.,
sehingga sihir itu diringankan menjadi sihir yang paling ringan, yaitu sihir
ar-rabth (ikatan).
Keraguan Dan Jawabanya:
Keraguan Dan Jawabanya:
Al-Mazari Rahimallahu mengatakan: Hadits tersebut telah ditolak oleh para pelaku bid'ah, dengan alasan karena hal itu telah menjatuhkan posisi kenabian dan menimbulkan keraguan terhadapnya.
Menurut ahlul bid'ah, membenarkan hadits tersebut secara otomatis
menghilangkan kepercayaan terhadap syari'at. Mereka berkata, Bisa jadi pada
saat itu muncul bayangan bahwa Jibril Alaihissalam mendatangi beliau, padahal
Jibril tidak datang, dan seakan-akan jibril menyampaikan wahyu kepada beliau
padahal tidak demikian.
Lebih lanjut, al-Mazari mengemukakan: Apa yang mereka katakan itu sudah pasti tidak benar sama sekali, karena dalil risalah, yaitu mukjizat, menunjukan kebenaran apa yang beliau sampaikan dari Allah Ta'ala dan Kema'suman beliau dalam hal itu, dan membolehkan apa yang menjadi kebalikannya merupakan suatu hal yang bathil.
Abul Jakni al- Yusufi Rahimallahu mengatakan: Terjadinya penyakit pada diri Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang disebabkan oleh sihir tidak akan berpengaruh pada martabat kenabian, karena penyakit yang tidak mengurangi martabat kenabian di dunia akan terjadi pada para Nabi Aalaihimushshaalatu Wassalam, dan meninggikan derajat mereka di akhirat.
Pada saat itu, jika karena penyakit yang disebabkan oleh sihir
itu terbayang oleh beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau melakukan
suatu urusan dunia padahal beliau tidak melakukannya, lalu setelah itu semua
penyakit itu sembuh total karena Allah telah memberitahukan letak sihir itu dan
cara mengeluarkannya dari tempatnya, serta menimbunnya, maka tidak ada aib dan
kekurangan yang akan menodai risalah sama sekali, karena penyakit itu tidak
berbeda dengan penyakit yang lainnya.
Sihir itu tidak berhasil mengacaukan akalnya, tetapi hanya berhasil mengenai fisik beliau saja, seperti pandangannya, dimana terkadang terbayangkan oleh beliau, bahwa beliau mencampuri istrinya, padahal beliau tidak melakukannya. Hal ini terjadi pada saat sakit, dan hal ini tidak berbahaya.
Selanjutnya, Abul Jakni al- Yusufi mengungkapkan: Memang sangat aneh orang yang menganggap penyakit yang menimpa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam disebabkan sihir, ini bisa menodai risalah beliau, padahal secara jelas didalam Al-Quran telah disebutkan kisah Musa bersama para tukang sihir Firaun, dimana sihir telah membuat pandangan mereka melihat seakan-akan tongkat mereka sebagai ular, sehingga Allah tetap meneguhkan pendirian Musa, sebagai mana yang ditunjukan oleh firman-Nya:
قُلْنَا
لَا تَخَفْ إِنَّكَ أَنْتَ الْأَعْلَى وَأَلْقِ مَا فِي يَمِينِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوا
إِنَّمَا صَنَعُوا كَيْدُ سَاحِرٍ وَلَا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ أَتَى فَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سُجَّدًا قَالُوا آَمَنَّا
بِرَبِّ هَارُونَ وَمُوسَى
Kami berkata, Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang
paling unggul (menang). Dan lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, niscaya
ia akan tipu daya tukang sihir( belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir
itu, dari mana saja ia datang. Lalu tukang sihir-sihir itu tersungkur dengan
bersujud, seraya berkata, Kami telah percaya kepada Rabb Harun dan Musa.
Thaahaa: 68-70].
Dalam hal ini, tidak seorang pun dari ulama dan juga orang-orang
cerdas yang mengatakan bahwa apa yang diperlihatkan pada Musa 'Alaihis salam
berupa ular-ular, yang sebenarnya hanyalah tongkat para tukang sihir, adalah
menodai risalahnya, bahkan terjadinya hal tersebut pada diri para nabi as
menambah kekuatan iman mereka, karena dengan demikian Allah telah menolong
mereka atas musuh-musuhnya, serta mengalahkan berbagai hal luar biasa dengan
mukjizat yang sangat hebat, menghinakan para tukang sihir dan orang-orang kafir
dan menjadikan akibat yang baik hanya bagi-orang-orang yang bertaqwa,
sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat-ayat al-Quran yang benar-benar
menjelaskan
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam beliau bersabda:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ » . قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ « الشِّرْكُ بِاللَّهِ ، وَالسِّحْرُ ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِى حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ ، وَأَكْلُ الرِّبَا ، وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ ، وَالتَّوَلِّى يَوْمَ الزَّحْفِ ، وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلاَتِ »
Jauhilah oleh kalian tujuh dosa besar yang membinasakan. Para
Sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, apakah ketujuh dosa besar itu? Beliau
menjawab: Syirik kepada Allah, sihir, dan membunuh jiwa yang diharamkan allah
kecuali dengan alasan yang dibenarkan, memakan riba, memakan harta anak yatim,
melarikan diri pada saat terjadi peperangan dan menuduh berzina wanita-wanita
mukminah yang telah bersuami dan menjaga diri, yang tengah lengah.
Kandungan Hadits:
Kandungan dari hadits ini adalah, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah memerintahkan kita untuk menjauhi sihir, seraya menjelaskan bahwa sihir termasuk perbuatan dosa besar yang dapat membinasakan. Dan hal itu menunjukan bahwa sihir itu suatu hal yang benar-benar ada dan bukan khurafat (cerita bohong).
Dari Ibnu Abbas Radiallahu anhu, dia berkata, Rasulullah Shallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنِ اقْتَبَسَ عِلْمًا مِنَ النُّجُومِ
اقْتَبَسَ شُعْبَةً مِنَ السِّحْرِ زَادَ مَا زَادَ »
Barang siapa mempelajari sebagian dari ilmu nujum, berarti dia telah mempelajari sebagian dari ilmu sihir; semakin bertambah (ilmu yang dia pelajari), semakin bertambah pula (dosanya).
Kandungan Hadits.
Kandungan dari hadits tersebut adalah, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan salah satu jalan yang mengantarkan kepada mempelajari ilmu sihir, dan agar kaum muslimin menghindarinya. Hal itu menunjukan bahwa sihir merupakan ilmu hakiki yang dapat dipelajari. Yang menunjukan hal tersebut adalah firman Allah Ta'ala.
فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ
Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu, apa yang dengan sihir itu mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. [Al- Baqarah: 102]
Dengan demikian, tampak jelas bahwa sihir merupakan satu ilmu yang sama dengan ilmu-ilmu lainnya, yang mempunyai dasar-dasar yang menjadi pijakannya. Ayat dan hadits diatas mengecam sekaligus mencela usaha mempelajari sihir.
Dari Imran bin Hushain Radhiyallahu anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
عَنْ عِمْرَانَ بن حُصَيْنٍ، أَنَّهُ رَأَى رَجُلا
فِي عَضُدِهِ حَلْقَةً مِنَ صُفَرٍ، فَقَالَ لَهُ: مَا هَذِهِ؟ قَالَ: نُعِتَتْ لِي
مِنَ الْوَاهِنَةِ، قَالَ: أَمَا إِنْ مُتَّ وَهِيَ عَلَيْكَ وُكِلْتَ إِلَيْهَا، قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:"لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَطَيَّرَ
وَلا تُطُيِّرَ لَهُ، وَلا تَكَهَّنَ وَلا تُكُهِّنَ لَهُ"أَظُنُّهُ، قَالَ:"أَوْ
سَحَرَ أَوْ سُحِرَ لَهُ" ومن أتى كاهناً فصدقه بما قال فقد كفر بما أنزل على
محمد صلى الله عليه وسلم".
Bukan dari golongan kami orang-orang yang bertathayyur (meramal kesialan) atau minta dilakukan tathayyur terhadapnya, atau orang yang melakukan praktek perdukunan atau mendatangi dukun (menanyakan hal yang akan datang), atau melakukan sihir atau mantra disihirkan. Barang siapa mendatangi dukun lalu ia mempercayai apa yang dikatakannya, berarti dia telah kufur terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muahmmad Shallallahu 'alaihi wa sallam"
Tathayyur berarti meramal kesialan. Pada zaman Jahiliyyah dulu,
masyarakat Arab jika hendak melakukan perjalanan jauh, mereka melepaskan seekor
burung, jika burung itu terbang kearah kanan, maka mereka tetap akan melakukan
perjalanannya, dan jika terbang kearah kiri, mereka pesimis dan pulang kembali.
Kandungan Hadits.
Kandungan hadits ini menyebutkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang sihir dan pergi ketukang sihir. Dan Nabi Shallalahu 'alaihi wa sallam tidak melarang sesuatu melainkan karena sesuatu itu memang ada dan mempunyai hakikat.
Dari Abu Musa al-Asy'ari Radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
عن أبي موسى : أن النبي صلى الله عليه و سلم قال : ( ثلاثة لا يدخلون الجنة : مدمن الخمر وقاطع الرحم ومصدق بالسحر
Tidak akan masuk surga pecandu khamr, pemutus silaturrahmi dan orang yang percaya pada sihir
Makna Hadits. Ada tiga golongan yang tidak akan masuk Surga kecuali setelah mereka diazab di Neraka akibat dosa dan kemaksiatan mereka:
a) Pecandu khamr ( mudminul khamr), yaitu orang yang sudah
menjadikan minuman khamr ( minuman keras) sebagai kebiasaan.
b) Orang yang memutuskan tali silaturahmi (qaatu'u rahim), yaitu
orang yang menjauhi kerabatnya, tidak bersilaturahmi kepada mereka dan tidak
juga mengunjungi mereka.
c) Orang yang percaya pada sihir (mu'minun bi sihrin), yaitu orang
yang meyakini bahwa sihir itu sendiri yang memberikan pengaruh, bukan dengan
takdir dan kehendak Allah.
Kandungan Hadits.
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang meyakini bahwa sihir sematalah yang memberikan pengaruh, tetapi seorang mukmin harus meyakini bahwa sihir atau yang lainnya tidak akan bisa memberi pengaruh kecuali atas kehendak Allah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ
Dan mereka itu ( ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan
sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Allah. [Al- Baqarah: 102]
Ibnu Mas'ud Radhiyallahu anhu mengatakan:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ
مَسْعُودٍ قَالَ : مَنْ أَتَى سَاحِرًا أَوْ كَاهِنًا أَوْ عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ بِمَا
يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ -صلى الله عليه وسلم-
Barang siapa mendatangi peramal atau tukang sihir atau dukun,
lalu dia bertanya dan mempercayai apa yang dikatakannya, maka dia telah kufur
terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad Shallallahu alaihi wa
sallam.
BEBERAPA
SARANA TUKANG SIHIR UNTUK MENDEKATI SYAITAN
Diantara tukang sihir itu ada yang menempelkan mushhaf dikedua kakinya, kemudian ia memasuki WC. Ada yang menulis ayat-ayat al-Qur'an dengan kotoran.
Ada juga yang menulis ayat-ayat al-Qur'an dengan menggunakan
darah haidl. Juga ada yang menulis ayat-ayat al-Qur'an di kedua telapak
kakinya. Ada juga yang menulis Surat al-Faatihah terbalik.
Juga ada yang mengerjakan sholat tanpa berwudhu'. Ada yang tetap
dalam keadaan junub terus-menerus.
Serta ada yang menyembelih binatang untuk dipersembahkan kepada
syaitan dengan dengan tidak menyebut nama Allah pada saat menyembelih, lalu
membuang sembelihan itu ke suatu tempat yang telah ditentukan syaitan.
Dan ada juga yang berbicara dengan binatang-binatang dan
bersujud kepadanya. Serta ada juga yang menulis mantra dengan lafazh-lafazh
yang mengandung berbagai makna kekufuran.
Dari sini, tampak jelas oleh kita bahwa jin itu tidak akan membantu dan tidak juga mengabdi kepada seorang penyihir kecuali dengan memberikan imbalan. Setiap kali seorang penyihir meningkatkan kekufuran, maka syaitan akan lebih taat kepadanya dan lebih cepat melaksanakan perintahnya.
Dan jika tukan sihir tidak sungguh-sungguh melaksanakan berbagai
hal yang bersifat kufur yang diperintahkan syaitan, maka syaitan akan menolak
mengabdi kepadanya serta menentang perintahnya.
Dengan demikian, tukang sihir dan syaitan merupakan teman setia
yang bertemu dalam rangka perbuatan kemaksitan kepada Allah.
Jika anda perhatikan wajah tukang sihir, maka dengan jelas anda akan melihat kebenaran apa yang telah saya sampaikan, dimana anda akan mendapatkan gelapnya kekufuran yang memenuhi wajahnya, seakan-akan ia merupakan awan hitam yang pekat.
Jika anda mengenali tukang sihir dari dekat, maka anda akan mendapatkannya hidup dalam kesengsaraan jiwa bersama istri dan anak-anaknya, bahkan dengan dirinya sendiri sekalipun. Dia tidak bisa tidur nyenyak dan terus merasa gelisah, bahkan dia akan senantiasa merasa cemas dalam tidur.
Selain itu seringkali syaitan-syaitan itu akan menyakiti
anak-anaknya atau istrinya serta menimbulkan perpecahan dan perselisihan di
antara mereka. Mahabesar Allah Yang Maha agung yang telah berfirman
وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً
ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى
Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatanKu,maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit. [Thaahaa : 124]
PERTAMA : CARA IQSAM [BERSUMPAH ATAS NAMA JIN DAN SYAITHAN].
Menurut cara ini, tukang sihir akan masuk ruangan yang gelap,
lalu meyalakan api dan kemudian di atas api itu diletakan semacam dupa sesuai
dengan objek yang diminta. Jika dia ingin melakukan pemisahan atau permusuhan
dan kebencian atau yang semisalnya, maka dia akan meletakkan di atas api itu
dupa yang mempunyai bau yang tidak sedap.
Dan jika dia hendak mempertemukan cinta atau melepaskan ikatan
yang menghalangi suami mencampuri istrinya atau untuk menghilangkan sihir, maka
dia akan meletakkan dupa yang mempunyai bau yang wangi. Selanjutnya, tukang
sihir akan mulai membaca mantra yang berbau kesyirikan, yaitu bacaan-bacaan
tertentu yang mengandung sumpah kepada jin dengan mengatasnamakan pemuka mereka
dan meminta mereka dengan menyebut pemuka mereka, sebagaimana hal itu
mengandung berbagai macam kesyirikan lainnya, misalnya mengagungkan para
pembesar jin dan meminta bantuan kepada mereka dan lain sebagainya.
Dengan syarat, tukang sihir tersebut -mudah-mudahan Allah melaknatnya tidak boleh dalam keadaan suci, baik dalam kondisi junub maupun memakai pakaian bernajis dan lain sebagainya.
Setelah selesai membaca mantra maka akan muncul di hadapannya bayangan berbentuk anjing atau ular atau bentuk lainnya, lalu si penyihir itu akan menyuruhnya melakukan apa saja yang dia inginkan. Tetapi terkadang tidak muncul apa-apa di hadapannya, tetapi dia hanya mendengar suara.
Dan terkadang dia tidak mendengar suara apa-apa tetapi dia
mengikat benda bekas dipakai dari seseorang yang hendak disihir, seperti,
rambut, atau potongan baju yang pernah dipakainya yang masih berbau keringat
dan lain sebagainya. Dan setelah itu, si penyihir akan memerintahkan jin untuk
melakukan apa yang dia mau.
Dari pengkajian terhadap cara ini, maka tampak jelas hal-hal
berikut:
1.
Jin
itu lebih mengutamakan ruangan yang gelap.
2. Jin menikmati (menyantap) bau sesajen yang dihidangkan, yang
tidak disebut nama Allah padanya.
3. Merupakan bentuk kesyirikan yang jelas dan nyata dalam cara ini
adalah bersumpah atas nama jin dan meminta pertolongan kepada mereka.
4.
Jin
itu mengutamakan najis dan syaitan mendekati najis.
KEDUA : CARA ADZ-DZABH [MEMOTONG SEMBELIHAN]
Menurut cara ini, si tukang sihir akan membawa burung, ayam,
merpati, atau binatang lainnya dengan
ciri-ciri tertentu sesuai dengan permintaan jin, hewan itu adalah yang berwarna
hitam pekat, karena jin lebih menyenangi warna hitam.
Kemudian, dia menyembelihnya dengan tidak meyebut nama Allah
atasnya. Terkadang si penderita akan diolesi darah binatang itu dan terkadang
juga tidak. Selanjutnya, dia melemparnya ke puing-puing bangunan, sumur, atau
tempat-tempat kosong yang seringkali menjadi tempat jin.
Dan pada saat melempar, dia tidak menyebut nama Allah. Setelah
itu dia kembali pulang ke rumah, lalu membaca mantra yang berbau syirik, dan
selanjutnya menyuruh jin untuk melakukan apa saja yang dia inginkan.
Kesyirikan yang terkandung pada cara kedua ini terfokus pada dua hal, yaitu:
1.
Menurut
kesepakatan para ulama, baik salaf maupun khalaf, menyembelih binatang untuk
dipersembahkan kepada jin adalah sesuatu yang haram, bahkan ia merupakan
perbuatan syirik mutlak, Karena binatang yang disembelih dengan menyebut nama
selain Allah sama sekali tidak boleh dimakan oleh orang muslim, apalagi
melakukannya. Akan tetapi bersamaan dengan itu, orang-orang bodoh disetiap
zaman dan tempat akan terus melakukan perbuatan keji tersebut.
Yahya
bin Yahya pernah berkata, Wahab pernah berkata kepada saya, beberapa orang
penguasa mengambil kesimpulan adanya mata air dan bermaksud mengalirkannya.
Untuk hal itu mereka menyembelih binatang untuk dipersembahkan kepada jin agar
jin-jin itu tidak menyumbat aliran air tersebut. Lalu dia memberikan makan
kepada beberapa orang dengan sembelihan itu.
Selanjutnya
berita tersebut terdengar oleh Ibnu Syihab az-Zuhri, maka dia berkata:
'Sesungguhnya mereka telah menyembelih apa yang tidak dihalalkan dan memberi
makan orang-orang dengan apa yang tidak dihalalkan bagi mereka. Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam sendiri telah melarang makan sembelihan yang
disembelih untuk dipersembahakan kepada jin.
Dalam kitab Shahih Muslim juga disebutkan sebuah hadits dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
لعن
الله من ذبح لغير الله
Allah
melaknat orang yang menyembelih binatang untuk selain Allah".
2. Jimat atau mantra yang berbau syirik. Yaitu tulisan-tulisan yang
dibacakan pada saat menghadirkan jin. Mantra-mantra itu mengandung kesyirikan
yang jelas, sebagaimana yang diungkapkan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah di
beberapa bukunya.
KETIGA : CARA SULFIYAH [MELAKUKAN PENISTAAN]
Cara
ketiga ini sangat populer dikalangan para tukang sihir dengan sebutan sulfiyah.
Tukang sihir yang menggunakan cara ini memiliki banyak syaitan yang mengabdi
kepadanya dan menjalankan semua perintahnya, karena dia sebagai tukang sihir
yang paling kufur dan paling ingkar, semoga Allah melaknatnya.
Cara ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Tukang
sihir mudah-mudahan Allah melaknatnya secara terus menerus- meletakkan mushaf
di kedua kakinya dalam posisi seperti sepatu. Kemudian dengan posisi al-Qur'an
seperti itu, si penyihir itu masuk WC, lalu mulai membaca mantra di dalam WC,
selanjutnya keluar lagi dan duduk di sebuah ruangan, setelah itu dia akan
meyuruh jin untuk melakukan apa saja yang dikehendakinya.
Maka,
jin pun akan segera mantaatinya dan menjalankan semua perintahnya. Hal itu
tidak lain karena tukang sihir itu telah kufur kepada Allah yang Maha Agung.
Sehingga dengan demikian dia telah menjadi salah satu saudara syaitan, dan
karenanya dia telah benar-benar merugi dan akan mendapatkan laknat dari Allah,
Rabb seru sekalian alam.
Bagi tukang sihir yang menggunakan cara sulfiyah ini, disyaratkan harus melakukan sejumlah perbuatan dosa besar -selain yang telah kami sebutkan- misalnya, menyetubuhi wanita yang bukan istrinya, melakukan hubungan sesama jenis, melakukan perzinahan, atau mencela agama. Semuanya itu dimaksudkan untuk mencari keridhaan syaitan.
KEEMPAT: CARA NAJASAH [MENULIS AYAT-AYAT AL-QUR'AN DENGAN BENDA NAJIS]
Dalam
cara ini seorang penyihir akan menulis salah satu surat dalam al-Qur'an
al-Karim dengan menggunakan darah haid atau benda-benda najis lainnya, dan
setelah itu membaca mantra, hingga jin muncul, untuk selanjutnya ia perintahkan
apa saja yang ia kehendaki.
Kekufuran denga cara ini sudah sangat jelas dan tidak tersembunyi lagi, karena penghinaan dan pencemoohan terhadap salah satu surat atau bahkan satu ayat al-Qur'an al-Karim merupakan bentuk kekufuran kepada Allah yang Maha Agung.
Kekufuran denga cara ini sudah sangat jelas dan tidak tersembunyi lagi, karena penghinaan dan pencemoohan terhadap salah satu surat atau bahkan satu ayat al-Qur'an al-Karim merupakan bentuk kekufuran kepada Allah yang Maha Agung.
Lalu
bagaimana pendapat anda jika ayat-ayat al-Qur'an itu ditulis dengan benda-benda
najis, kita berlindung kepada Allah dari kehinaan. Dan kita memohon kepada
Allah Subhanahu wa Ta'ala mudah-mudahan Dia meneguhkan hati kita untuk selalu
berdiri tegak di atas keimanan serta mewafatkan kita dalam keislaman, dan
menggolongkan kita termasuk dari golongan manusia terbaik, Muhammad Shallallahu
'alaihi wa sallam
KELIMA : CARA TANKIS [MENULIS AYAT-AYAT AL-QUR'AN SECARA TERBALIK]
Menurut
cara ini, tukang sihir -semoga Allah melaknatnya- menulis salah satu surat
al-Qur'an al-Karim dengan huruf-huruf terpisah dan terbalik, yaitu ditulis
bagian akhirnya dulu baru kemudian bagian awalnya. Setelah itu dia membaca
mantra yang berbau syirik, sehingga jin pun datang, lalu dia menyuruhnya
melakukan apa yang dia inginkan.
Cara ini pun jelas haram, karena didalamnya mengandung unsur kesyirikan dan kekufuran.
KEENAM : CARA TANJIM [MENYEMBAH BINTANG]
Cara
ini disebut juga ar-rashd, karena dengan cara ini seorang tukang sihir akan
memantau munculnya bintang tertentu, kemudian berbicara dengan bintang tersebut
dengan membaca mantra-mantra sihir, selanjutnya membacakan mantra lain yang
mengandung kesyirikan dan kekufuran kepada Allah.
Setelah
itu, dia melakukan beberapa gerakan -yang dia akui gerakan-gerakan itu dapat
menurunkan spiritual bintang-bintang- padahal sebenarnya hal itu merupakan
bentuk penyembahan bintang tersebut selain dari Allah Subhanahu wa Ta'ala,
meskipun orang yang melakukan gerakan tersebut tidak menyadarinya.
Demikianlah
ibadah sekaligus pengagungan terhadap dzat selain Allah. Pada saat itu,
syaitan-syaitan akan menyambut dan menjalankan semua perintah tukang sihir
terlaknat itu, sehingga dia mengira bahwa bintang itulah yang membantunya,
padahal bintang itu tidak mengetahui sedikit pun mengenai hal tersebut. Para tukang sihir tersebut mengaku bahwa sihir
itu tidak akan bisa diobati kecuali jika bintang itu muncul, lagi pada waktu
yang lain.
Di sana
terdapat beberapa bintang yang tidak muncul, kecuali sekali dalam setahun,
sehingga mereka harus menunggu kemunculannya, dan setelah muncul baru mereka
akan membaca mantra-mantra yang meminta pertolongan kepada bintang untuk
menghilangkan sihir tersebut.
Tidak ada yang tertutup lagi bahwa pada cara tersebut terdapat unsur pengagungan kepada selain Allah dan meminta pertolongan kepada selain-Nya. Dan sudah pasti semuanya itu merupakan perbuatan syirik, apalagi mantra-mantranya yang berbau kekufuran.
KETUJUH : CARA AL-KAFF [MELIHAT MELALUI TELAPAK TANGAN]
Dalam
cara ini, tukang sihir akan menghadirkan seorang anak kecil yang belum baligh
dengan syarat anak itu tidak dalam keadaan berwudhu. Kemudian dia akan melihat
telapak tangan kiri anak tersebut, lalu menggambarkan garis persegi empat.
Di sekitar garis ini akan dituliskan beberapa mantra sihir, yang sudah pasti mengandung unsur kesyirikan. Mantra-mantra tersebut ditulis di semua sisi garis dari persegi empat itu.
Kemudian
diletakkan di telapak tangan anak tersebut, tepat di tengah empat persegi itu
“minyak dan bunga berwarna biru” atau “minyak dan tinta berwarna biru,” lalu
dia tuliskan mantra lain dengan huruf terpisah di atas kertas persegi panjang,
kemudian meletakan kertas tersebut seperti payung di atas wajah si anak
tersebut dan memakaikan topi di atasnya agar tidak lepas. Selanjutnya, anak itu
ditutup seluruh badannya dengan kain yang berat.
Dalam
kondisi seperti ini, anak kecil tersebut bisa melihat telapak tangannya (karena
pengaruh sihir), yang tentunya dia tidak akan dapat melihatnya karena gelap.
Kemudian tukang sihir terlaknat itu akan mulai membaca mantra yang teramat
kufur, tiba-tiba anak itu akan merasa seakan-akan menjadi terang benderang dan
melihat gambar yang bergerak di telapak tangannya. Lalu si penyihir itu akan
bertanya kepada anak itu, “Apa yang kamu lihat?” “Aku melihat gambar seorang
laki-laki di hadapanku,” jawab anak itu. “Katakan kepada orang itu, tuanmu
berkata kepadamu dengan memerintahkan ini dan itu,” papar si penyihir itu. Maka
gambar itu pun bergerak sesuai perintah.
Seringkali cara ini dipergunakan untuk mencari sesuatu yang hilang. Tidak tertutup lagi bahwa dalam cara ini mengandung kemusyrikan dan kekufuran serta mantra-mantra yang tidak dapat dipahami.
KEDELAPAN : CARA AL-ATSAR [MEMANFAATKAN BENDA BEKAS PAKAI]
Menurut
cara ini, si penyihir akan meminta, beberapa barang bekas pakai dari si pasien,
seperti sapu tangan, penutup kepala, baju atau sobekan kain yang masih berbau
keringat si pasien. Kemudian si penyihir itu akan mengikat ujung sapu tangan
itu, lalu mengukurnya sepanjang empat jari dan sapu tangan itu dipegang dengan
kuat, lalu dibacakan surat at-Takaatsur atau surat pendek lainnya dengan suara
keras.
Selanjutnya
si penyihir membacakan mantra yang berbau syirik secara pelan. Kemudian
memanggil jin seraya berkata, “Jika penyakit yang dideritanya itu disebabkan
oleh jin, maka pendekkanlah sapu tangan itu.
Dan
jika penyakit itu akibat kedengkian, maka panjangkanlah sapu tangan itu. Dan
jika penyakit itu termasuk dari bagian kedokteran, maka hendaklah kalian
membiarkan sebagaimana wujudnya. Kemudian tukang sihir itu akan mengukurnya
sekali lagi.
Jika
dia mendapatkan sapu tangan itu terlalu panjang, melebihi empat jari, maka si
penyihir itu akan mengatakan, “Anda terkena penyakit dengki.”
Dan
jika sapu tangan itu pendek, maka dia akan mengatakan, “Anda telah dirasuki
jin.” Dan jika dia mendapatkan sapu tangan itu seperti adanya, empat jari, maka
dia akan mengatakan, “Tidak ada masalah dengan diri anda. Silahkan anda
berkonsultasi ke dokter.”
Hakikat
yang terdapat dalam cara ini adalah:
1. Upaya pengelabuan yang dilakukan penyihir terhadap pasien, di
mana dia mengangkat suaranya ketika membaca al-Qur’an dengan tujuan agar
penderita penyakit itu mengira bahwa penyihir itu mengobatinya dengan
al-Qur’an, padahal kenyataannya tidak demikian, tetapi rahasianya terletak pada
mantra yang dibacanya secara pelan.
2. Meminta bantuan kepada jin, memanggil dan berdoa kepada mereka,
semuanya itu merupakan perbuatan syirik kepada Allah Yang Maha Agung.
3. Dalam prakteknya, penyihir itu telah banyak melakukan kedustaan.
Anda pasti tidak mengetahui bahwa jin ini jujur atau berdusta dalam hal ini.
Syekh
Abdussalaam Wahid Al-bali pernah melakukan pengujian terhadap tindakan beberapa
penyihir, terkadang mereka memang jujur dan tidak jarang juga mereka berdusta.
Di mana
ada beberapa orang pasien yang datang dan menceritakan bahwa ada seorang tukang
sihir yang berkata kepadanya, “Anda telah terkena penyakit ‘ain (berasal dari
pandangan mata yang dengki).”
Tetapi
ketika kami membacakan al-Qur-an padanya (diruqyah), maka ada jin yang
berbicara melalui dirinya, dan tidak terdapat penyakit ‘ain pada dirinya.
BERIKUT 10 JENIS SIHIR, CIRI-CIRI GANGGUAN DAN CARA
PENANGGULANGANNYA
1. SIHIR TAFRIQ (SIHIR PERCERAIAN)
Sihir Tafriq (Sihir Perceraian) misi utamanya adalah untuk
mencerai-beraikan, menggagalkan atau menghancurkan harmonisasi sebuah hubungan
sosial manusia, baik antara ayah dan ibu-bapaknya, akad bisnis-jual beli atau
perniagaan, hingga menceraikan pasangan suami istri yang syah.
Ciri-ciri penderita sihir ini:
1.
Perubahan
sikap yang drastis, dari suka jadi benci, anak membangkang sama ibu-bapaknya,
membenci dan mencurigai semua orang yang menolongnya, pembatalan sepihak dalam
akad jual beli.
2.
Terjadi
perselisihan, pertikaian, pertengkaran dalam rumah tangga disebabkan hal kecil,
suami-istri tidak betah dirumah, suasana rumah menjadi panas.
Cara Pengobatan Sihir Tafriq:
1.
Lakukan
muqaddimah ruqyah.
2.
Gunakan
tehnik Ruqyah MP3, atau dengarkan Ayat-Ayat Ruqyah secara Lengkap dari awal
hingga akhir. Kendalikan agar tidak kesurupan, lakukan tiap hari hingga 30
hari.
3.
Sebaiknya
minta mahramnya untuk meruqyahnya dengan meletakan tangan dikepala anda
membacakan Ayat-ayat Ruqyah legkap dan ulang-ulang bagian ayat al Baqarah 102.
Jika jinnya bicara, suruh dia keluar dan tanganilah seperti biasa.
4.
Jika
saat dibacakan terjadi reaksi keras, maka ulangi hingga 3 kali putaran.
Dengarkan surah As Shafaat dan Ayat Kursi setiap selesai shalat dan lakukan
Ruqyah Mandiri selama 30 Hari. Sakit biasanya akan bertambah 10 hingga 15 hari
kedepan, dalam kondisi ini jangan heran karena ia adalah bagian dari proses
penyembuhan. Insya Allah di minggu ke 3 rasa sakit akan berkurang dan perlahan
sirna. Wallahul Musta’an
5.
Jika
belum sembuh setelah satu bulan, baca surah As Shafaat, Yasiin, Ad-Dukhan dan
Al Jin setiap hari hingga sembuh. Jika tidak kuat membaca atau membacakannya,
maka cari MP3 ayat-ayat tersebut dengan mendownload
6.
Berkumpullah
dengan orang salih, banyak taubat dan hindari maksiat.
2. SIHIR MAHABBAH (PELET)
Sihir Mahabbah (Sihir Cinta) adalah semua sihir yang berkaitan
dengan masalah cinta, di jawa dikenal dengan Asihan atau Pelet, di Sulawesi
dikenal sebagai sihir guna-guna. Sihir ini bekerja untuk memunculkan rasa cinta
yang berlebihan terhadap korban sihirnya.
Semisal seorang istri yang ketakutan suaminya beristri lagi,
atau agar suami/istri semakin cinta terhadap pasangannya, atau seorang
laki-laki menyihir seorang wanita agar mencintai atau semakin mencintainya dan
sebaliknya, hingga ia pergi ke dukun untuk menyihirnya atau melakukan sihir
sendiri dengan ritual tertentu. Kadang-kadang pelaku sihir tidak tahu bahaya
apa yang akan terjadi pada pasangannya.
Ciri-Ciri Penderita Sihir ini:
1.
Rasa
cinta/ketertarikan/kerinduan seksual yang menggebu-gebu dan tidak bisa ditahan
ingin segera melihat, bertemu dan berhubungan seksual dengan sipenyihir.
2.
Rasa
sakit berkepanjangan; seperti pusing, sakit di pundak, lambung, hingga alergi
yang luarbiasa akut.
3.
Rasa
benci kepada semua orang (lawan jenis) kecuali orang yang menyihirnya.
Cara Pengobatan Sihir Mahabbah:
1. Lakukan muqaddimah ruqyah.
2. Baca/dengarkan (MP3) Ayat-Ayat Ruqyah secara keseluruhan
3. Jika dibaca sendiri maka ganti surah Al Baqarah 102
(tambahkan) dengan Surah At-Taghabun ayat 14, 15 dan 16.
4. Info: Biasanya penderita sihir mahabbah ini tidak
kesurupan, hanya ngilu di ujung jemari, pusing dikepala, sesak dan sakit di
lambung.
5. Jika sakit dilambung, buat air Ruqyah dengan membacakan
Ayat Pembatal Sihir (Al A’raaf 117-122, Yunus 81-82 dan Taha 69) dan minunkan
selama 3 minggu hinga sirna. Insya Allah.
6.
Tekan
atau minta ditekan di titik-titik SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique )sambil
baca Ayat Ruqyah.
3. SIHIR KHUMUL (PENGACAU PIKIRAN-GILA)
Sihir Khumul (sihir pengacau fikiran) ini bekerja mengacaukan
fikiran (otak) manusia, dalam kondisi akut bisa menimbulkan kegilaan karena jin
bersarang di otaknya.
Ciri-Ciri Penderita Sihir ini:
1.
Minder
total, senang menyendiri dan mengisolir diri, benci keramaian, banyak diam,
linglung, galau, gundah, dan cemas berlebihan.
2.
Sakit
dibagian kepala yang terus menerus dibagian kepala, biasanya selepas ashar.
Cara Pengobatan Sihir Gila:
1.
Lakukan
muqoddimah Ruqyah seperti biasa.
2.
Bacakan/dengarkan
MP3 Ayat-Ayat Ruqyah secara keseluruhan. Ulangi hingga 3 kali, jika kesurupan
hadapi seperti biasa
3.
Jika
tidak terjadi reaksi sama sekali, maka bacakan atau dengarkan MP3 Al Qur’an
surah-surah berikut secara rutin selama satu bulan: Al Baqarah, Hud, al Hijr, ash-Shafaat,
Qaf, Ar-Rahman, al-Mulk, al Jin, al A’la, Az Zalzalah, al-Humajah, al-Kafirun,
al Falaq dan An Nass.
4.
Selain
ayat diatas juga bisa dibacakan atau perdengarkan MP3 Al Qur’an surah-surah
berikut secara rutin selama satu bulan: Al Fatihah, Al Baqarah, Al Imran,
Yasiin, Ash Shafaat, Ad Dukhan, Adz Dzariyat, Al Hasyr, Al Ma’arij, Al
Ghasiyah, Az Zalzalah, al-Qariah, al Falaq dan An Nass.
5.
Jangan
meminum obat penenang.
6.
Jika
pasien merasakan sakit dilambung, artinya sihir itu termakan maka Bacakan seluruh
Ayat Ruqyah di Air dan tiupkan lalu minumkan tiap hari.
7.
Lakukan
“Amalan Sunnah” sebisa mungkin.
8.
Jika
munkin gabungkan dengan teraphy Bekam di titik kepala dan titik kahil.
4. SIHIR HAWATIF
Sihir Hawatif (sihir bisikan) ini merupakan salah satu penyebab
penyakit kegilaan, jin-jin yang dikirim mengganggu pendengaran korban dengan
membisikinya dengan sesuatu yang menakutkan atau suara-suara orang yang
dikenalnya yang sebenarnya tidak ada.
Ciri-Ciri Penderita Sihir ini:
1.
Sering
mimpi menyeramkan, mimpi seseorang memanggil-manggil namanya dan mimpi jatuh
dari tempat tinggi.
2.
Mendengar
suara-suara yang tidak terlihat bendanya yang seakan berbicara dengannya dalam
kondisi sadar atau setengah sadar.
3.
Was-was
berlebihan (terutama dalam berwudhu), ragu dan curiga berlebihan terhadap
orang-orang yang sebelumnya teramat dicintainya.
4.
Mendengung
ditelinga.
Cara Pengobatan Sihir Hawatif :
1.
Lakukan
muqoddimah Ruqyah seperti biasa.
2.
Bacakan/dengarkan
MP3 Ayat-Ayat Ruqyah secara keseluruhan. Ulangi hingga 3 kali, jika kesurupan
hadapi seperti biasa.
3.
Lakukan
“Ritual Sunnah”, minimal wudhu dan baca Ayat Kursi sebelum tidur (Mengenai
Wudhu sebelum tidur diriwayatkan oleh Bukhari, 1/357, Fathul Bari, dan Muslim,
17/32, Nawawi. Adapun ayat Kursi diriwayatkan Al Bukhari 4/478.
4.
Bacakan
Al Muawwidzatain, tiupkan ke telapak dan tangan dan usapkan keseluruh tubuh
menjelang tidur. (Diriwayatkan Al Bukhari, 11/125 Fathul Bari.
5.
Baca
Hasbunallah 7 kali pagi sore
6.
Baca
Al Baqarah sebelum tidur. (Bukhari, 7/318, Fathul Bari, dan Muslim, 2/920,
Nawawi)
7.
Baca
“Bismillahi wa dho’tu janbi, Allahummaghfirli danbi, wahsi’i syaitoni, wafuqo
rohani, waj’alni finnadiyyal a’laa”. Hadits diriwayatkan Abu Daud, Imam Nawawi
Al Adzkar 77. Artinya; “Dengan nama Allah, aku letakan lambungku, ya Allah Ampunilah
dosaku, usirlah syaitanku, bebaskanlah tawananku, dan jadikanlah aku dihimpun
orang-orang yang mulia”.
8.
Baca
atau Dengarkan surah Fushilat, Al Fath dan Al Jin setiap selesai shalat.
5. SIHIR JALB WAT-TAHYIJ
Sihir Jalb wat-Tahyij (sihir pengundang dan pengendali) ini
adalah sihir jahat yang menyerang gadis-gadis muslimah, sihir ini mampu
mengundang dan mengendalikan/menarik wanita untuk berjalan ke rumah dukun atau
penyihirnya.
Ciri-Ciri Penderita Sihir ini:
1.
Rasa
panas di bagian vagina dan dada.
2.
Selalu
terbayang wajah seseorang, memanggil-manggil namanya dengan penuh kerinduan dan
adanya kekuatan yang mengendalikan/mengubah keinginannya untuk berjalan menuju
rumahnya.
3.
Perubahan
emosi yang drastis, membantah pada ayah atau ibu bahkan pada suami jika wanita
tersebut sudah menikah.
4.
Dalam
beberapa kasus yang ditemui seorang gadis setiap pulang kerja pergi ke rumah
dukun dan baru pulang ke rumah jam 9 malam dengan kondisi badan memar-memar
bekas siksaan.
Kasus lain seorang ibu muda pergi
menigngalkan suami dan dan anak kecilnya di jakarta, menuju rumah dukun dan
tinggal
disana dan dikembalikan setelah 3
bulan jadi mangsa.
5.
Menjadi
liar (hypersex) jika tidak bertemu dengan si penyihir atau sipenyihir telah mati.
Naudzubillah, kejahatan syaitan ini benar-benar ada.
Cara Pengobatan Sihir
Jalb wat-Tahyij:
1.
Lakukan
muqodimah ruqyah.
2.
Baca/dengarkan
(MP3) Ayat-Ayat Ruqyah secara keseluruhan
3.
Jika
dibaca sendiri maka ganti surah Al Baqarah 102 (tambahkan) dengan Surah
At-Taghabun ayat 14, 15 dan 16.
4.
Info:
Biasanya penderita sihir mahabbah ini tidak kesurupan, hanya ngilu di ujung
jemari, pusing dikepala, sesak dan sakit di lambung.
5.
Jika
sakit dilambung, buat air Ruqyah dengan membacakan Ayat Pembatal Sihir (Al A’raaf
117-122, Yunus 81-82 dan Taha 69) dan minunkan selama 3 minggu hinga sirna.
Insya Allah.
6.
Tekan
atau minta ditekan di titik-titik SEFT (Spriritual Emotional Freedom Technique)
sambil baca Ayat Ruqyah.
6. SIHIR TA’THIIL AZ-ZAWWAAJ
Sihir ta’thiil az-zawwaaj (Sihir penghalang Jodoh) ini bekerja
menghalangi jodoh baik dengan masuk kedalam tubuh muslimah ataupun mengintai
dan mengubah pandangan setiap lelaki yang mendatangi untuk melamarnya.
Sihir ini merupakan penyebab banyaknya para wanita muslimah yang
menikah di usia tua (diatas 30 sampai 35 atau lebih hingga 55 tahun). Sihir ini
juga menjadi bagian terbesar dalam terjadinya perceraian di negeri ini. Karena
jika wanita tersebut berhasil menikah, rumah tangganya dibuat tidak tentram.
Ciri-ciri korban sihir ini:
1.
Pusing
atau migrain sepanjang waktu dan tidak dapat sembuh dengan obat.
2.
Melihat
lelaki yang datang seperti buruk rupa dan perangainya.
3.
Sesak
nafas, atau rasa sesak di dada dari ashar hingga malam.
4.
Gelisah
saat tidur, insomnia, perih di rahim/lambung dan punggung bawah.
5.
Banyak
berfikir negatif.
Cara
Pengobatan Sihir Penghalang Jodoh:
1.
Lakukan
muqodimah Ruqyah seperti biasa.
2.
Bacakan/dengarkan
MP3 Ayat-Ayat Ruqyah secara keseluruhan. Ulangi hingga 3 kali, jika kesurupan
hadapi seperti biasa.
3.
Lakukan
“Ritual Sunnah”, minimal wudhu dan baca Ayat Kursi sebelum tidur (Mengenai
Wudhu sebelum tidur diriwayatkan oleh Bukhari, 1/357, Fathul Bari, dan Muslim,
17/32, Nawawi. Adapun ayat Kursi diriwayatkan Al Bukhari 4/478.
4.
Bacakan
Al Muawwidzatain, tiupkan ke telapak dan tangan dan usapkan keseluruh tubuh
menjelang tidur. (Diriwayatkan Al Bukhari, 11/125 Fathul Bari.
5.
Dengarkan
ayat Kursi selama 1 jam setiap hari.
6.
Minum
dan Mandi Air Ruqyah lakukan selama sebulan
7. SIHIR MARIDH
Sihir Maridh (Sakit) ini bekerja menyakiti secara terus menerus
di salah satu anggota tubuh, syaraf, lumpuh di salah satu organ tubuh dan tidak
berfungsinya salah satu panca indra secara terus menerus atau menahun.
Biasanya jin yang dikirim masuk ke otak dan tinggal di pusat
pendengaran, penglihatan atau saraf-syaraf sentral seperti kaki atau tangan
yang menyebabkan buta, lumpuh, tuli, atau bisu baik permanen/terus menerus atau
sewaktu-waktu.
Cara Pengobatan Sihir Penyakit:
1.
Lakukan
muqodimah Ruqyah
2.
Bacakan
Ayat Ruqyah seperti biasa.
3.
Baca/dengarkan
surah Al Fatihah, Ayat Kursi, Ad Dukhan, Al Jin, Al ikhlas, Al Falaq dan An
Nass. Dengarkan setiap selesai shalat.
4.
Bacakan
Ayat dan Do’a Ruqyah berikut pada minnyak Habbatussauda sebanyak 7 kali dan
oleskan ke dahi dan bagian sakit:
Al Fatihah, Al Ikhlas, Al Falaq, An Nass dan Al
Israa Ayat 82:
وَنُنَزِّلُ مِنَ
الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
dan bacakan doa berikut ini
اَللَّهُمَّ أَذْهِبِ
اْلبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ، اِشْفِ وَ أَنْتَ ا لشَّا فِيْ لاَ شِفَاءَ إِلاَّشِفَا
ؤُكَ شِفَاءَإِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءًلاَ يُغَادِرُسَقَمًا
بسم
الله ارقيك من كل شيء يؤذيك من شر كل ذي نفس أو عين حاسد. الله يشفيك. بسم الله ارقيك.
5. Lakukan dengan istikomah dan tetap sabar sampai sembuh
8. SIHIR NADZIF
Sihir Nadzif (sihir Pendarahan) ini terjadi pada wanita. Cirinya
ia sering mengalami pendarahan setelah darah haid yang rutin terhenti, kadang
sampai satu bulan. Cara kerja jin ini sangat jahat, ia masuk kedalam tubuh dan
berjalan melalui darah seperti yang di sabdakan Rasulullah Saw. Setelah jin
mencapai rahim maka ia meloncat sehingga pembuluh darah pecah dan menimbulkan
pendarahan.
Banyak kasus pendarahan dan keguguran berulang atau sakit saat haid
yang berlebih yang sembuh dengan Ruqyah Syariyyah atau syaitan yang
mengganggunya keluar saat diruqyah. Ini tidak heran karena Rasulullah saw
pernah bersabda ketika ditanya Himmah binti Jahsy tentang Istihadoh
(pendarahan); “Sesungguhnya istihadoh itu adalah goncangan diantara
goncangan-goncangan syaitan”.
Cara Pengobatan Sihir Pendarahan:
1.
Lakukan
muqoddimah Ruqyah
2. Bacakan/Dengar ayat-ayat Ruqyah seperti biasa.
3. Jika tidak ada reaksi, ambil Habatusauda (kapsul atau cair)
bacakan Al Fatihah,al-ikhlas, al-falaq, an nas, ayat Kursi dan Ayat Pembatal
sihir dan tiupkan lalu minum.
4.
Bisa
juga dengan mandi air Ruqyah (lihat Ruqyah Rumah).
9. SIHIR RABTH
Sihir Rabth (sihir Ikatan) ini biasanya terjadi pada wanita.
Sang istri tidak bisa digauli suaminya dengan berbagai alasan yang tidak
dikehendaki sang istri, dalam kondisi parah kedua paha istri terkunci
saat mau melakukan hubungan suami istri.
Sihir ini juga bisa bekerja pada sistem penerima rangsang di
otak, hingga korbannya tidak menikmati hubungan suami istri atau merasa hambar
selama bertahun-tahun. Sihir ini juga bisa bekerja dengan membuat wanita
tiba-tiba haid saat mau berhunbungan suami istri.
Cara Pengobatan Sihir Ikatan:
1.
Lakukan
muqoddimah Ruqyah.
2.
Bacakan
atau dengarkan Ayat-Ayat Ruqyah, jika dibacakan oleh seseorang (suami/praktisi ruqyah) bacakan di dekat telinganya.
3.
Bacakan
surah Al Furqon 23 sebanyak 100 kali atau lebih hingga ia pingsan.
وَقَدِمْنَا إِلَى مَا
عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا
4.
Buat
Air ruqyah (lihat tutorial membuat Air Ruqyah) dengan ayat membacakan ayat pembatal sihir (Al A’raf 117-122, Yunus
81-82 Taha 69) sebanyak 7 kali dan
minumkan rutin selama 7 hari.
5.
Ambil
7 lembar daun bidara segar, dan lembutkan (tumbuk) dan larutkan dengan air dalam baskom. Dekatkan bibir ke air lalu bacakan Ayat Kursi, al Ikhlas, Al
Falaq, An Nass sebanyak 7 kali dan
minum serta mandikan selama 7 hari.
Dalil:
Al Hafidz Ibn Hajar Al Asqolani berkata dalam Fathul Bari (10/233), bahwa Abdurrazak meriwayatkan dari
jalan Asy- Sya’bi, ia berkata;
“Tidak mengapa dengan pengobatan yang dilakukan
orang-orang arab (nasyrah ’arabiyah) yaitu seorang keluar di tempat semak belukar kemudian mengambil beberapa daun dari sebelah kanan dari
kirinya lalu ditumbuk dan dibacakan
dan dipakai mandi”. Syaikh wahid Abdussalam Bali
berkata; “Membaca kepadanya mu’awidzat dan ayat Kursi”.
6.
Bacakan
Al Fatihah, Ayat Kursi, Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nass sebanyak 70 kali atau lebih selama 3 atau 7 hari .
7.
Ambil
wadah keramik bersih dan tuliskan padanya surah Yunus 81-82 dan basuh dengan minyak Habbatussauda dan oleskan ke dahi dan dada secara rutin selama
tiga hari. Syaikh Ibn Taimiyah
telah membolehkan dalam fatwanya (Majmul al Fatwa
19/64) menuliskan Al Qur’an atau dzikir-dzikir kemudian
melarutkannya dan meminumkannya kepada orang sakit.
10. SIHIR ‘ADAMUL INJAB PENGHALANG KETURUNAN)
Sihir ‘Adamul Injab (Sihir Mandul) ini telah terjadi sejak masa
Rasulullah Saw masih hidup dan mulai hijrah ke Madinah. Seperti dikisahkan Ibn
Katsir rahimahullah, saat itu ummat muslim bergembira atas kelahiran Ibn Az
Zubair dengan selamat setelah sebelumnya kaum yahudi mengancam akan menyihir
kaum muhajirin agar mereka tidak memiliki keturunan, namun Allah membela
hamba-hamba-Nya.
Jin suruhan tukang sihir biasanya bekerja memakan/merusak hormon
pada laki-laki atau merusak janin di rahim wanita.
Ciri-Ciri Penderita Sihir ini:
-
1.
Keguguran
berulang-ulang tanpa disebabkan penyakit medis
2.
Sakit
berkepanjangan disekitar rahim
3.
Tidak
dapat keturunan setelah nikah bertahun-tahun padahal dokter menyatakan bahwa
suami-istri subur.
4.
Terdapat
tanda-tanda gangguan sihir dan jin pada istri.
Setelah anda mengetahui bahwa ciri-ciri tersebut , maka hal
pertama yang harus dilakukan adalah menguatkan dan menjaga keseimbangan ruhani
jasmani untuk terus berdoa dan berusaha mendekatkan diri kepada Allah
Berikutnya, harus menyakini bahwa ini hanyalah cara Allah untuk
menguatkan kita. Bukan syaitan-syaitan itu yang kuat, namun mungkin kitalah yang sedang jauh dari yang maha kuat hingga
lemah.
Maka mendekatah lagi kepada-Nya agar jiwa makin kuat, bersama
yang maha kuat. Bukan mendekati dukun !!! lakukanlah prosesi RUQYAH SYAR’IYYAH
untuk kesembuhan dan untuk penguat iman
Cara Pengobatan Sihir Mandul:
1.
Lakukan
muqoddimah Ruqyah
2.
Lakukan Ruqyah Mandiri “Detoks Putaran Tawaf” di daerah
perut dan “Membangun Amalan Sunnah” minimal wudhu dan baca Ayat Kursi sebelum
tidur (Mengenai Wudhu sebelum tidur diriwayatkan oleh Bukhari, 1/357, Fathul
Bari, dan Muslim, 17/32, Nawawi. Adapun ayat Kursi diriwayatkan Al Bukhari
4/478.
3.
Bacakan
Al Muawwidzatain, tiupkan ke telapak dan tangan dan usapkan keseluruh tubuh
menjelang tidur. (Diriwayatkan Al Bukhari, 11/125 Fathul Bari.
4.
Ambil
Habatusauda (kapsul atau cair) bacakan Al Fatihah, al-ikhlas, al-falaq, an naas,
ayat Kursi dan Ayat Pembatal sihir dan tiupkan lalu doakan agar menghancurkan
sihir disekitar rahim lallu minum.
5.
Bisa
juga dengan mandi air Ruqyah
6.
Lakukan
salah satu tutorial pengobatan seperti sihir Rabth/Ikatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar